1. L - Ascorbinsaure
Struktut Askorbat |
Nah, kita akan memulai
penelusuran bahan – bahan kimia ini yang akan dimulai dari asam askorbat
(biasanya orang awam akan mengenalnya dengan sebutan vitamin C). Senyawa ini
memiliki berat molekul sebanyak 176.13 g/mol. Bahan yang berwujud padatan
Kristal putih ini cukup sensitif dengan udara. Lebih baik menyimpan asam
askorbat dalam keadaan dingin, dan pada tempat yang kering, serta harus
dipastikan bahwa wadah bahan tertutup dengan rapat. Hindarilah menghirup debu,
asap, uap, dan gas dari bahan ini. Hindari juga kontak bahan dengan mata dan
kulit. Apabila terjadi kecelakaan, dimana sebagian bahan terbuang dari
bahannya, makaaa sedot dengan penyedot debu atau sapu bahan yang tumpah dan
tempatkan di tempat pembuangan limbah yang sesuai.
Jeruk a.k.a Orange |
Resiko yang dapat
ditimbulkan apabila terjadi kontak dengan mata adalah dapat menyebabkan iritasi
pada mata, dan apabila itu terjadi basuhlah mata dengan air yang cukup banyak
kurang lebih selama 15 menit, lakukan dalam keadaan mata berkedip – kedip dan
segera hubungi pihak medis. Apabila terkena kulit, dapat mengakibatkan iritasi
kulit, dan akan sangat berbahaya jika bahan terserap ke dalam kulit. Cara
mengatasinya adalah dengan mencuci kulit yang terkena bahan tersebut sekurang –
kurangnya selama 15 menit, dan diikuti dengan melepas pakaian serta sepatu yang
terkontaminasi. Jika bahan tertelan, dapat mengakibatkan iritasi pada saluran
pencernaan dan apabila dikunyah akan sangat berbahaya, sehingga cuci mulut
dengan air, dan segera hubungi tenaga medis. Dan apabila terhirup dapat
mengakibatkan iritasi pada saluran pernafasan, hal ini ddapat diatasi dengan
cara membawa korban sesaat setelah kejadian ke tempat terbuka untuk mendapatkan
udara segar. Harap juga diperhatikan bagi semua tenaga medis agar menangani
semua keluhan – keluhan yang ada, dan terus mendukung pasien.
Jiak terjadi kebakaran,
semua petugas pemadam kebakaran harap menggunakan pakaian tugas secara lengkap.
Kemungkinan kebakaran terjadi apabila bahan berada pada temperature 380oC.
Gunakanlah penyemprot air, bahan kimia kering, CO2 atau busa kimia.
And you must remember
guys… the most important thing is don’t be panic in any condition even it’s the
most terrible. Don’t forget to do first aid measures.
2. Lead(II) Nitrate
Ini timbal nitrat apa nutrisari?.. |
Selanjutnya kita akan
membahas Tembaga (II) Nitrat Trihidrat. Bahan ini biasanya digunakan sebagai
reagen untuk menganalisis suatu unsur di laboratorium. Bahan ini apabila
ditinjau dari komposisinya merupakan larutan dalam air (nah loh???), berarti
maksudnya larutan Cu(2)NO3 terlarut dalam pelarut air.
Tapi intinya wujud dia itu cairan tidak berwarna dan tidak berbau. Kalau kita
pengen tau tingkat keasaman atau basanya itu kurang lebih sekitar 3.8 (hmmm
lumayan memerahkan lakmus biru tuh).Sedangkan mengenai titik lebur, titik
didih, suhu penyalaan, titik nyala, batas ledakan(lebih rendah maupun lebih
tinggi), tidak diketahui kabarnya, karena tidak tersedianya informasi yang
berkaitan. Kerapatan cairan ini adalah 1.03 g/cm3 , dan yang terpenting dapat
larut dalam air.
Cairan ini dapat
membahayakan janin, karena telah dibuktikan pada percobaan dengan subjek
binatang, menyebabkan kerusakan penampilan alat reproduksi juga pada manusia, serta
berbahaya jika terhirup dan tertelan,efek bahaya secara akumulasi (artinya
sedikit demi sedikit lama – lama menjadi bukit hehehe), hal tersebut berlaku
untuk senyawa timbal secara umum karena rendahnya kemampuan menyerap melalui
saluran pencernaan kecuali dalam dosis yang tinggi. Setelah periode laten
beberapa jam, rasa logam, mual, muntah, dan kolik terjadi, dan biasanya diikuti
pula dengan shock. Penyerapan kronis dapat menyebabkan kelemahan otot
peripheral, anemia dan gangguan syaraf pusat. Jika Nitrat terserap oleh tubuh
dalam jumlah besar dapat menyebabkan methaemoglobinaemia. Cairan ini selain
dapat membahayakan organisme perairan, juga dapat mencemari lingkungan perairan
dalam jangak waktu yang lama. Dapat berperan dalam eutrofikasi air, dan
berbahaya untuk air minum.(Bahan ini amat sangan berbahaya, so..be careful
guys!!!!).
Apabila kita bekerja
dengan bahan tersebut dan terjadi beberapa kejadian yang tidak diinginkan, maka
perhatikanlah pertolongan pertama berikut ini. Jika bahan itu terhirup oleh
kita, maka segeralah hirup udara segar, namun seandainya menyebabkan napas
hingga berhenti, berikanlah napas buatan dari mulut ke mulut atau secara
mekanik, jika memungkinkan berikan masker oksigen, dan segeralah hubungi dokter.
Setelah kontak dengan kulit, cucilah dengan air yang banyak dan dioleskan
dengan polyethylene glycol 400 serta segera lepas pakaian yang terkontaminasi.
Setelah kontak dengan mata, bilaslah dengan air yang banyak dengan kelopak mata
terbuka lebar. Dan indikasi terakhir, jika tertelan, segeralah beri korban air
minum yang banyak, dan hubungi dokter.
Selain itu ada juga
tindakan pencegahan terjadinya kebakaran, biasanya media pemadaman yng cocok
disesuaikan dengan bahan yang ditempatkan di lingkungan terdekat. Jika bahan
ini terbakar umumnya tidak mudah menyala. Api ambient dapat melepaskan uap yang
berbahaya, dan contoh gas yang dilepaskan adalah nitrogen dioksida. Yang
terpenting, apabila dalam keadaan kebakaran, jangan tinggal di zona berbahaya
tanpa melengkapi diri dengan peralatan pernapasan.
Bisa saja terjadi
tumpahan dan kebocoran yang diakibatkan kelalaian pengguna, maka janganlah
menghirup uap/aerosol, dan hindari kontak dengan bahan. Diusahakan jangan
sampai bahan memasuki system pembuangan kotoran. Sedangkan car untuk
membersihkannya adalah menggunakan bahan penyerpa cairan. Teruskan ke
pembuangan, dan area yang terkena ceceran bahan agar dibersihkan. Dalam lab,
jika kita ingin memelihara bahan ini, tutup rapat di tempat yang berventilasi
baik, hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan tidak ada batasan suhu
penyimpanan.
Bekerja dengan bahan
ini perlu diperhatikan peralatan perlindungan diri (semua ini penting, demi
meperpanjang usia saudara – saudara sekalian, sebagai sesama kimiawan ;) ). Pakaian
pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja., tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang akan kita tangani, dan alat
pernafasan diperlukan saat uap/aerosol dihasilkan. Pelindung tangan kalau bias
berbahan karet nitrile dengan ketebalan lapisan 0.11 mm dan waktu terobosan
lebih dari 480 menit. Setelah selesai bekerja dengan bahan tersebut, maka
segera ganti pakaian yang terkontaminasi, gunakan krim pelindung kulit, cucilah
tangan dan muka setelah bekerja dengan bahan tersebut dan dalam keadaan apapun
tidak boleh makan dan minum di tempat kerja (kalau perut sudah meronta – ronta,
maka selesaikanlah tugas anda secepatnya hehe..jangan makan di lab yaa ) ,
bekerjalah di ruang asam dan jangan menghirupnya. Bahan ini harus ditangani
dengan hati – hati lazimnya jika mengangani bahan kimia. Sedangkan pembuangan
limbah sendiri disesuaikan dengan peraturan nasional masing – masing Negara.
3. Lead(II) Acetate Trihydrate
Selanjutnya kita akan
memperkenalkan Tembaga (II) Asetat Trihidrat. Bahan ini merupakan padatan
berwarna kuning dan putih yang biasanya ditempatkan di tabung gelas.Serupa
dengan pembahasan yang sebelumnya, mengenai titik lebur, titik didih, suhu
penyalaan, titik nyala, batas ledakan(lebih rendah maupun lebih tinggi), tidak
diketahui kabarnya, karena tidak tersedianya informasi yang berkaitan, bahkan
kerapatan dan tingkat keasaman atau kebasaan (pH) tidak disertakan
informasinya.
Timbal(II) Asetat Trihidrat |
Apabila saat bekerja
bahan ini mengenai kulit kita, maka segeralah untuk mencucinya dengan air yang
cukup banyak. Jika ini terjadi pada mata, maka basuhlah mata dengan segera menggunakan air yang banyak dengan kelopak mata terbuka
minimal 15 menit dan segeralah temui tenaga medis.Jika tertelan, segeralah
menemui tenaga medis. Informasi yang berkaitan dengan kebakaran adalah, bahwa
bahan ini tidak mudah terbakar, hanya saja jika terjadi kebakaran, bahan ini
dapat membakar benda – benda yang mudah terbakar. Api yang berbahaya terjadi
apabila terjadi penguapan dan kebakaran. Bahan ini cenderung tidak berbahaya
selama ditangani dengan baik, iritasi yang terjadi pada kulit dan mata biasanya
diakibatkan pecahnya tabung penyimpan bahan tersebut ( jadi jangan bercanda
terus ya kalo lagi megang tabungnya, pastiin tangan kita tidak licin).
Jika bahan terjatuh dan
pecah, jangan begitu saja mengambil pecahan kaca tabung dengan tangan,
melainkan gunakanlah kain penyerap inert seperti vermiculite, kemudian
bersihkan tempat yang terkena ceceran. Maka perhatikan benar petunjuk yang ada,
dan pastikanlah mengikutinya dengan seksama. Jangan lupa peralatan perlindungan
yang terpenting adalah kaca mata pelindung dan sarung tangan yang aman untuk
menghindari pecahan kaca. Bahan ini harus dihindari dari sinar matahari
langsung dan disimpan pada suhu 25o C atau lebih rendah dari itu.
Bahan ini pun cenderung stabil pada suhu dan tekanan standar. Bahan ini jangan
sampai memasuki sumber air. Ketika bahan ini habis dan kita ingin membuang
tabungnya, maka pastikanlah tutup tabungnya terpisah dari badan tabung, jika
perlu tabung dinetralkan dulu dengan aquadest.
Jadi dapat disimpulkan,
kalau misalnya kita bekerja dengan menggunakan bahan ini, harus hati – hati
dengan tabung penyimpanannya, dan selama kita bekerja sesuai dengan prosedur, tentu
tidak akan terjadi hal – hal yang tidak kita inginkan.
4. L-Tryptophan
Jump to the next
material…. Biasa dikenal dengan nama L-Tryptophan. Bahan ini berwujud padat,
lebih rincinya berupa padatan kristal berwarna putih kekuningan yang memiliki
rasa pahit(ga tertarik buat mencicipi deh..). Memiliki berat molekul 204.22
g/mol dengan pH yang diketahui sekitar 5.5 – 7.0 (hmmm masih dapat
dikategorikan sebagai asam). Titik lelehnya 282oC dan dapat terbakar
pada suhu 289oC, dan keterangan mengenai titik – titik yang lain
tidak tersedia. Bahan ini dapat atau mudah larut di dalam air panas,alkohol
panas larutan asam dilute dan hidroksida alkali, sedikit larut pada air dingin, tidak dapat
larut pada diethil eter dan kloroform. Ditinjau secara komposisi, bahan ini
tidak mengandung unsur yang beracun.
Bahaya
yang dapat ditimbulkan bahan ini terutama jika terjadi kontak dengan mata,
kulit, pernapasan, dan tertelan. Bahaya racun tidak ditemukan pada manusia,
hanya saja kemungkinan efek mutagenik dapat dialami oleh bakteri.Jika terjadi
kontak dengan mata, maka periksalah mata dan lepaskan lensa kontak jika ada,
segeralah basuh mata dengan air yang banyak minimal 15 menit, jika perlu
gunakanlah air dingin, dan untuk menghindari iritasi lebih lanjut segeralah
hubungi tenaga medis. Apabila terjadi kontak dengan kulit, segeralah cuci
dengan sabun dan air dan tutup kulit yang terkena bahan dengan emollient, jika
perlu basuhlah kulit dengan air dingin. Selain itu apabila terhirup segeralah
keluar ruangan untuk mendapatkan udara segar, jika diperlukan berikan
pernafasan buatan, jika masih sulit bernafas berikanlah oksigen, dan segera
menemui tenaga medis.Jika tertelan, jangan muntah tanpa pengawasan tenaga
medis. Segeralah lepaskan semua perlengkapan pakaian yang terkontaminasi.
Kaya suplemen yg ada di pasaran-_- |
Bahan
ini dapat terbakar pada suhu yang sangat tinggi dan tidak terbakar pada benda –
benda yang teroksidasi, jika terbakar gas – gas yang dihasilkan adalah CO, CO2,
NO, NO2. Dapat meledak pada saat ada api, namun jika sekedar
goncangan tidak menyebabkan ledakan. Jika api yang terjadi hanya sedikit
gunakanlah bubuk kimia kering, namun jika apinya sangat besar, gunakanlah
penyemprot kabut atau busa, jangan sampai menggunakan jet air. Padatan organik
mempunyai peluang meningkatkan suhu pada saat kebakaran.
Seperti
pada umumnya saat kita bekerja dengan menggunakan L-Tryptophan, harus
dilengkapi dengan peralatan pengamanan seperti kacamata lab yang aman, jas lab,
masker yang telah diuji keamanannya (ada sertifikatnya, terjamin gitu..), dan
juga sarung tangan yang telah dijamin. Apabila melibatkan bahan dalam skala
besar, maka perlu ditambah pengamanannya dengan kaca mata yang lebih tertutup,
masker penyaring debu, sepatu boot, dan jangan lupa melengkapi diri dengan
peralatan pernafasan untuk menghindari terjadinya terhirupnya bahan, dan yang
terpenting perlu berkonsultasi dulu sebelum menangani bahan ini.
Bahan ini
termasuk bahan yang stabil, namun pada kondisi tertentu dapat mengalami kondisi
dimana kestabilannya terganggu, diantaranya
apabila panas yang terlalu berlebihan. L- Tryptophan mudah bereaksi
dengan bahan pengoksidasi dan asam, dan tidak bersifat korosif pada kaca, dan
jagalah dari sinar matahari secara langsung. Jika bahan tumpah dalam skala kecil, gunakanlah
peralatan aman yang telah tersedia dan buanglah ke tempat limbah, setelah itu
bersihkan area sekitar yang telah tercemar, dan apabila tumpahan bahan
jumlahnya dalam skala besar, maka gunakanlah sekop untuk mengambilnya dan
buanglah pada tempat limbah yang telah disediakan (intinya mah, kalo mungut
bahan kimia, jangan coba – coba pake tangan yaaa…). Jauhkan dari suhu panas,
dan sumber – sumber berbahaya. Jangan menelan atau menghirup debu, dan
gunakanlah perlengkapan keselamatan yang sesuai. Tempat penyimpanan harus
tertutup rapat dan disimpan dalam keadaan dingin dan pada area dengan ventilasi
yang baik.
Untuk menjaga
lingkungan sekitar ketika bekerja menggunakan bahan ini gunakan prosedur
terlampir yang sesuai, gunakan juga saluran pembuangan gas lokal, atau
peralatan kontrol yang lain untuk menjaga tingkat penguapan gas dibawah batas
penguapan yang disarankan. Jika proses yang berlangsung menghasilkan debu,
kabut dan gas, maka gunakan ventilasi
untuk tetap menjaga kontaminasi penguapan gas.
5. Magnesium
Nah
diantara bahan – bahan yang sebelumnya, bahan yang satu ini merupakan bahan
dengan rumus kimia tersingkat (hanya 2 huruf saja…), dan tentunya paling sering
didengar, ya Mg atau dengan nama Magnesium itulah bahan selanjutnya yang akan
kita bahas. Bahan ini termasuk unsur murni tanpa campuran unsur yang lain.
Magnesium berwujud padatan dengan warna abu – abu putih, tanpa rasa dan bau.
Memiliki massa atom relatif 24.31 g/mol. Dengan titik didih 1100oC,
dan titik leleh 651oC. Bahan ini sangat mudah larut pada air panas,
asam flourida, dan garam ammonium. Selain itu bahan ini tidak larut pada
kromium trioksida, asam mineral, dan alkali.
Dalam menyimpan
bahan ini perlu dijauhkan dari panas dan sumber – sumber api. Benamkan semua
peralatan yang mengandung bahan ini, jangan menghirup debu, dan jauhkan dari
bahan – bahan pengoksidasi, asam, dan pasta. Simpanlah tempat bahan dalam
keadaan dingin, dan pada area dengan ventilasi yang baik. Tempat penyimpanan
harus dipastikan tertutup dan terjaga sampai siap digunakan, sangat berbahaya
jika terkena basahan. Penggunaan alat pengamanan diri hampir serupa pada saat
kita bekerja menggunakan L-Tryptophan, pada intinya gunakan peralatan lengkap,
dan tingkatkan pengamanan saat kita menggunakan bahan pada skala yang lebih
besar, dan bekerjalah sesuai dengan prosedur yang ada agar tetap aman dan
selamat (jangan Cuma dibaca dan diinget yaa, tapi harus terus dipraktekkan,
demi usia yang seharusnya…..).
Berikut
adalah indikasi apabila keluar dari prosedur sehingga terjadi kecelakaan kecil.
Jika bahan mengenai mata, dan ada dari saudara – saudara sekalian yang
mengenakan lensa kontak, agar segera dilepaskan, setelah itu basuh dengan air
dingin minimal 15 menit, seandainya masih terjadi iritasi maka segeralah
menghubungi tenaga medis. Apabila yang terkena bahan adalah kulit, maka cucilah
dengan sabun dan air, dan olesi kulit yang terpapar dengan emollient, hubungi
tenaga medis jika iritasi terjadi lebih lanjut. Gimana kalo terhirup bahannya?
Segera bawa keluar ruangan untuk mendapatkan udara segar, jika masih belum bernafas
segera berikan nafas buatan, dan jika masih saja sulit bernafas segera berikan
tabung oksigen dan hubungi tenaga medis.Jika terhirup sangat parah, maka segera
bawa ke area yang benar – benar aman jauh dari jangkauan bahan – bahan lab,
renggangkan bagian – bagian pakaian yang terpakai ketat seperti kerah, dasi,
dan ikat pinggang. Jika masih sulit bernafas segera berikan oksigen
bantuan.Segera berikan bantuan medis.
Dan apabila tertelan lakukan seperti pada umumnya , kalau bisa jangan
sampai melakukan hal – hal tertentu tanpa pengawasan tenaga medis.
Magnesium
juga berpotensi memberikan efek kesehatan yang berbahaya. Seperti pada kulit
dapat menyebabkan iritasi kulit dengan gerakan. Memungkinkan terjadinya luka
terbuka dan tertempelnya bahan pada kulit. Sedikit bahan yang tertempel pada
luka tersebut dapat memperlambat penyembuhan luka. Begitu juga dengan mata
dapat mengakibatkan iritasi pada mata. Untuk bahaya terhirup dan tertelan
biasanya ditemui pada saat penanganan industri. Ini dapat mengakibatkan iritai
alat pernafasan. Logam magnesium menjadi panas saat proses pengelasan dan
peleburan, demam uap gas kemungkinan dihasilkan dari penghirupan uap magnesium.
Demam ini indikasinya seperti flu pada biasanya yaitu badan panas, kedinginan,
berkeringat, kesakitan, batuk, lemah,sakit kepala, mual, muntah, dan susah
bernafas. Gejala lainnya termasuk rasa logam, dan meningkatnya jumlah sel darah
putih dan tidak ada efek sakit yang permanen. Sedangkan gejala – gejala yang
terjadi apabila tertelan dapaat mengakibatkan iritasi saluran pencernaan dengan
disertai mual, muntah, dan diare.
Jika
bahan tumpah dalam skala kecil, ambil dengan alat yang aman dan buang ke tempat
pembuangan limbah. Namun jika tumpah dengan skala yang besar, tidak seperti
L-Tryptophan yang bisa langsung kita buang menggunakan sekop, dikarenakan bahan
ini mudah terbakar perlu diperhatikan beberapa hal, hentikan kebocoran jika
tidak menimbulkan risiko, lalu gunakan penyemprot air dengan pelindung untuk
menghindari alur gas. Jangan sampai limbah terbuang ke saluran pembuangan,
ruang bawah tanah, atau ruang tertutup lainnya, dan lubang – lubang yang masih
diperlukan dalam keseharian kita.
Minimalisir bahan – bahan sumber api, dan segera panggil asisten
pengurus limbah.
Perlu
diingatkan kembali bahan ini termasuk bahan yang mudah terbakar dan apabila
terbakar menghasilkan beberapa oksida metal. Sangat mudah terbakar jika ada
percikan api, dapat terbakar juga jika ada uap dan asam, dan tidak terbakar
jika terjadi goncangan. Sangat reaktif dengan bahan pengoksidasi. Jika bereaksi
dengan air dan asam dapat menghasilkan gas hidrogen yang sangat mudah terbakar
dan meledak. Magnesium membentuk bahan yang sangat berbahaya dan campuran yang
mudah meledak dengan alumunium dan kalium perklorat; ammonium nitrat; barium
nitrat; barium dioksida dan zinc; Berilium oksida; kadmium sianida; kadmium
oksida; kalsium karbida; karbonat; karbon tetraklorida; klorin; klorin
trifluorida; chloroform;kalium klorat, hidrogen dan kalsium karbonat; hidrogen
iodida; hidrogen peroksida dsb. Sehingga harus terus dijaga dalam keadaan
kering.
Mg a.k.a Mang Ganteng... Eh Magnesium maksudnya.. |
Eh maaf, bukan MGO yang ini.. MGO yang dimaksud tuh Magnesium Oksida-_-v
Magnesium oksida terbentuk
dari interaksi antara magnesium dengan oksigen, sehingga memiliki nama
magnesium oksida. Bahan ini merupakan padatan putih tidak berbau, dan memiliki
berat molekul 40.3 g/mol. Memiliki titik didih 3600oC dan titik
leleh 2800oC. Sangat mudah larut pada air dingin dan tidak larut
pada alkohol.
Jangan
sampai kita menghirup debunya dan jauhkan dari bahan pengoksidasi dan asam.
Jauhkan dari uap dan udara karena sangat sensitif, tempat penyimpanan harus
ditutup dan dijaga tetap rapat. Wadah bahan harus disimpan dalam keadaan dingin
dan pada area dengan ventilasi yang baik, dan jangan disimpan dibawah 24oC. Pada
dasarnya bahan ini merupakan bahan yang tidak mudah terbakar, namun dapat
meledak jika terpanasi dengan belerang, bubuk magnesium, atau bubuk alumunium.
Dan mudah bereaksi dengan senyawa – senyawa halogen dan percikan api. Bekerja
dengan menggunakan bahan ini membutuhkan alat pengamanan diri yang lengkap, dan
apabila melibatkan bahan dalam jumlah yang sangat banyak maka alat pengamanan
diri ditambah dengan tingkatan yang jauh lebih aman lagi.
Jika
bahan tumpah dalam jumlah yang sedikit, singkirkan saja dengan peralatan yang
aman untuk kemudian dibuang ke tempat limbah, jangan lupa area yang terkena
tumpahan juga dibersihkan dengan air, dan dikeringkan. Jika yang tumpah dalam
jumlaah yang cukup banyak, pindahkan atau buang ke tempat limbah dengan sekop,
dan bersihkan area yang terkontaminasi dengan air, setelah itu tidak masalah
jika langsung mengalir ke tempat pembuangan air.
Hal
– hal yang tidak terduga mungkin saja terjadi, seperti apabila mengenai mata,
maka lepaskanlah lensa kontak dan basuh mata dengan air yang banyak minimal 15
menit dapat menggunakan air dingin, bahkan kalau bisa harusnya air hangat saja.
Jika ada keluhan lebih lanjut segera hubungi pihak medis. Apabila bahan
mengenai kulit, cuci kulit yang terkena bahan dengan sabun dan air, dan tutupi
dengan emollient. Jika terhirup maka segera keluar lab dan hirup udara segar,
jika masih sulit lakukan pernafasan buatan, atau berikan oksigen bantuan. Dan
apabila tertelan, segeralah longgarkan bagian – bagian pakaian yang terikat
kencang, dan segera hubungi tenaga medis.
Demikian beberapa informasi mengenai beberapa bahan2 kimia beserta MSDSnya.. Semoga bermanfaat~