Minggu, 08 September 2013

Alat Alat Kimia

Kali ini kami akan memposting mengenai beberapa peralatan yang ada di laboratorium kimia beserta cara kerja dan juga cara penggunaannya.

1. Erlenmeyer
Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Manfaat dari Erlenmeyer adalah untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrat hasil penyaringan, menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi. Kegunaan Erlenmyer adalah digunakan utk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dlm kultur cair, dll. Cara kerja Erlenmeyer adalah dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau dengan menggunakan corong dengan cara hati-hati.

2. Beaker Glass
Gelas Beaker

Beaker Glass yaitu berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 . Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. Manfaat dari alat ini yaitu untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia.  memanaskan cairan,  media pemanasan cairan. Alat ini juga dapat digunakan untuk preparasi media, dan lain-lain. Cara kerja alat ini adalah dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung dengan cara hati-hati.

3. Buret
Buret
Buret yaitu berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL. fungsi alat ini yaitu untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Kegunaan alat ini yaitu untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Cara kerja alat ini yaitu :
A.Saat mengisi buret, tutup kran dan gunakan corong saring. Agar larutan dapat mengalir dengan lancar, angkat corong saat memasukan larutan. Isi buret hingga skala 0. baca miniskus dengan benar. Lap bagian atas buret dengan tissue agar tetesan larutan yang menempel pada bagian dalam buret tidak menetes.
B. Sebelum digunakan, pastikan buret tidak bocor dan kran dapat berfungsi dengan baik. Pastikan pula, sudah tidak terdapat gelembung di bagian bawah buret.
C. Sebelum digunakan, pastikan buret tidak bocor dan kran dapat berfungsi dengan baik. Pastikan pula, sudah tidak terdapat gelembung di bagian bawah buret.
D. Bilas bagian bawah buret dengan bantuan botol semprot. Demikian pula dinding bagian dalam Erlenmeyer. 

4. Tabung Reaksi
Tabung Reaksi

Tabung reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Fungsi tabung reaksi antara lain adalah Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia, untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil, sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair. Kegunaan alat ini yaitu digunakan oleh ahli kimia untuk menahan, campuran, atau jumlah kecil panas bahan kimia padat atau cair, terutama untuk percobaan kualitatif dan tes. Cara kerja alat ini yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kita atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus ditutup dengan kapas dan aluminium foil.

5. Pipet Volumetri
Pipet Volumetri

Pipet volume yaitu alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran   bebas. Fungsi dari alat ini yaitu untuk memindahkan larutan dan hanya memiliki satu ukuran volume. Kegunaan alat ini yaitu ntuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain, biasanya untuk memindahkan larutan baku primer atau sample pada proses titrasi. Cara kerja alat ini yaitu :
a. Masukkan piper volume ke dalam wadah berisi cairan sampai ujung pipet tercelup
b. Sedot cairan sampai melebihi batas ukur
c. Tutup lubang atas dengan jari telunjuk (bila cairan cepat turun kebawah batas pengukuran sebelum tertutup telunjuk, lakukan dengan cara tempelkan ujung pipet pada dasar wadah baru tutup ujung pipet dengan telunjuk, cara ini untuk mencegah cairan turun dengan cepat)
d. Turunkan cairan sampai miniskus tepat pada batas ukur
e. Keluarkan pipet dari wadah dan hal penting yang perlu dilakukan adalah lap bagian luar pipet dengan kertas tissue untuk mencegah adanya cairan yang nempel di dinding luar ikut turun pada saat proses pemindahan (proses pengelapan dapat dilakukan sebelum cairan diturunkan mencapai batas ukur)
f. Pindahkan cairan pada wadah lain dengan posisi tegak lurus (jangan menyamping) dan ujung pipet ditempelkan pada wadah, proses ini untuk mencegah cairan keluar terlalu cepat sehingga masih ada cairan yang nempel pada dinding dalam pipet dan tidak ikut keluar
g. Bila masih ada cairan yang tertinggal pada ujung pipet biarkan saja, namun sebelumnya coba dengan memutar-mutar pipet dengan ujung menempel pada wadah
h. Proses pemindahan selesai

6. Pipet Tetes
Pipet Tetes

Pipet tetes yaitu berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Digunakan untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Fungsi alat ini yaitu untuk memindahkan larutan namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll. Cara kerja alat ini yaitu dengan menekan bagian karet dari pipet tetes ini, kemudian bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan dan melepaskan karet tersebut. 

7. Labu Ukur
Labu Ukur
Labu takar adalah sebuah perangkat yg memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan utk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu takar. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yg nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Fungsi dari alat ini merupakan instrumen yang digunakan dalam pengenceran sampel. Labu takar memiliki volume tertentu yang tertera pada instrumen tersebut dengan tepat dan teliti. Sample dibaca meniskus bawah untuk larutan tak berwarna dan meniskus atas untuk larutan berwarna pada garis melingkar yang terdapat di bagian atas labu takar. Cara kerja alat ini yaitu :
a. Timbang bahan yang akan diencerkan, masukkan ke dalam labu takar.
b. Masukkan larutan pengencer sampai sebelum garis melingkar perlahan-lahan dengan corong.
c. Tepatkan larutan pengencer dengan pipet tetes sampai garis batas tanpa corong, meniskus bawah untuk larutan tidak berwarna dan meniskus atas untuk larutan yang berwarna.
d. Tutup dengan penutup labu takar, lalu bolak-balik untuk menghomogenkan. 

8. Botol Reagen
Botol Reagen
Botol Reagen juga disebut dengan botol pereaksi. Botol ini digunakan sebagai wadah pereaksi dan menyimpan reagen yang sudah diolah menjadi baku primer dan sekunder. Cara kerja dari alat ini cukup sederhana yaitu yang mana reagen yang sudah diolah dimasukkan ke dalam botol ini dengan perlahan, dan sangat penting pemberian label nama zat dan konsentrasi pada botol untuk memudahkan mengetahui reagent dalam botol ini. Jika ingin mengambil reagen dari botol ini ambil dengan cara dipipet dan ambil secukupnya, jangan lupa menutup kembali tutup botol reagen.

9. Botol Semprot
Botol Semprot
Botol semprot yaitu berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquadest. Cara menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar.

 
10. Timbangan Analitik
Neraca Analitik
 


Neraca analitik yang digunakan dalam laboratorium pengantar merupakan instrument yang akurat yang mempunyai kemampuan mendeteksi bobot pada kisaran 100 g sampai dengan ± 0,0001  g. Fungsi dari alat ini yaitu untuk menimbang bahan dan alat kimia. Yang biasanya digunakan untuk menimbang padatan kimia. Cara kerja alat ini yaitu dengan meletakkan bahan sehingga akan tertera secara langsung pada layar berat bahan tersebut. Cara menggunakannnya harus dipastikan bahwa neraca tersebut berada dalam keadaan yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan neraca, beri alas seperti perkamen ketika akan mulai menimbang zat. Harus diperhatikan juga kapasitas minimum dan maksimum bahan yang boleh ditimbang.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar