Minggu, 08 September 2013

MSDS Bahan Kimia

Oke.. Pada postingan yang sekarang kita bakal ngebahas beberapa bahan kimia beserta MSDSnya.. So, cekedot..

1. L - Ascorbinsaure

Struktut Askorbat


Nah, kita akan memulai penelusuran bahan – bahan kimia ini yang akan dimulai dari asam askorbat (biasanya orang awam akan mengenalnya dengan sebutan vitamin C). Senyawa ini memiliki berat molekul sebanyak 176.13 g/mol. Bahan yang berwujud padatan Kristal putih ini cukup sensitif dengan udara. Lebih baik menyimpan asam askorbat dalam keadaan dingin, dan pada tempat yang kering, serta harus dipastikan bahwa wadah bahan tertutup dengan rapat. Hindarilah menghirup debu, asap, uap, dan gas dari bahan ini. Hindari juga kontak bahan dengan mata dan kulit. Apabila terjadi kecelakaan, dimana sebagian bahan terbuang dari bahannya, makaaa sedot dengan penyedot debu atau sapu bahan yang tumpah dan tempatkan di tempat pembuangan limbah yang sesuai.

Jeruk a.k.a Orange
Resiko yang dapat ditimbulkan apabila terjadi kontak dengan mata adalah dapat menyebabkan iritasi pada mata, dan apabila itu terjadi basuhlah mata dengan air yang cukup banyak kurang lebih selama 15 menit, lakukan dalam keadaan mata berkedip – kedip dan segera hubungi pihak medis. Apabila terkena kulit, dapat mengakibatkan iritasi kulit, dan akan sangat berbahaya jika bahan terserap ke dalam kulit. Cara mengatasinya adalah dengan mencuci kulit yang terkena bahan tersebut sekurang – kurangnya selama 15 menit, dan diikuti dengan melepas pakaian serta sepatu yang terkontaminasi. Jika bahan tertelan, dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan apabila dikunyah akan sangat berbahaya, sehingga cuci mulut dengan air, dan segera hubungi tenaga medis. Dan apabila terhirup dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernafasan, hal ini ddapat diatasi dengan cara membawa korban sesaat setelah kejadian ke tempat terbuka untuk mendapatkan udara segar. Harap juga diperhatikan bagi semua tenaga medis agar menangani semua keluhan – keluhan yang ada, dan terus mendukung pasien.

Jiak terjadi kebakaran, semua petugas pemadam kebakaran harap menggunakan pakaian tugas secara lengkap. Kemungkinan kebakaran terjadi apabila bahan berada pada temperature 380oC. Gunakanlah penyemprot air, bahan kimia kering, CO2 atau busa kimia.

And you must remember guys… the most important thing is don’t be panic in any condition even it’s the most terrible. Don’t forget to do first aid measures.

2. Lead(II) Nitrate
Ini timbal nitrat apa nutrisari?..

Selanjutnya kita akan membahas Tembaga (II) Nitrat Trihidrat. Bahan ini biasanya digunakan sebagai reagen untuk menganalisis suatu unsur di laboratorium. Bahan ini apabila ditinjau dari komposisinya merupakan larutan dalam air (nah loh???), berarti maksudnya larutan Cu(2)NO3 terlarut dalam pelarut air. Tapi intinya wujud dia itu cairan tidak berwarna dan tidak berbau. Kalau kita pengen tau tingkat keasaman atau basanya itu kurang lebih sekitar 3.8 (hmmm lumayan memerahkan lakmus biru tuh).Sedangkan mengenai titik lebur, titik didih, suhu penyalaan, titik nyala, batas ledakan(lebih rendah maupun lebih tinggi), tidak diketahui kabarnya, karena tidak tersedianya informasi yang berkaitan. Kerapatan cairan ini adalah 1.03 g/cm3 , dan yang terpenting dapat larut dalam air.

Cairan ini dapat membahayakan janin, karena telah dibuktikan pada percobaan dengan subjek binatang, menyebabkan kerusakan penampilan alat reproduksi juga pada manusia, serta berbahaya jika terhirup dan tertelan,efek bahaya secara akumulasi (artinya sedikit demi sedikit lama – lama menjadi bukit hehehe), hal tersebut berlaku untuk senyawa timbal secara umum karena rendahnya kemampuan menyerap melalui saluran pencernaan kecuali dalam dosis yang tinggi. Setelah periode laten beberapa jam, rasa logam, mual, muntah, dan kolik terjadi, dan biasanya diikuti pula dengan shock. Penyerapan kronis dapat menyebabkan kelemahan otot peripheral, anemia dan gangguan syaraf pusat. Jika Nitrat terserap oleh tubuh dalam jumlah besar dapat menyebabkan methaemoglobinaemia. Cairan ini selain dapat membahayakan organisme perairan, juga dapat mencemari lingkungan perairan dalam jangak waktu yang lama. Dapat berperan dalam eutrofikasi air, dan berbahaya untuk air minum.(Bahan ini amat sangan berbahaya, so..be careful guys!!!!).

Apabila kita bekerja dengan bahan tersebut dan terjadi beberapa kejadian yang tidak diinginkan, maka perhatikanlah pertolongan pertama berikut ini. Jika bahan itu terhirup oleh kita, maka segeralah hirup udara segar, namun seandainya menyebabkan napas hingga berhenti, berikanlah napas buatan dari mulut ke mulut atau secara mekanik, jika memungkinkan berikan masker oksigen, dan segeralah hubungi dokter. Setelah kontak dengan kulit, cucilah dengan air yang banyak dan dioleskan dengan polyethylene glycol 400 serta segera lepas pakaian yang terkontaminasi. Setelah kontak dengan mata, bilaslah dengan air yang banyak dengan kelopak mata terbuka lebar. Dan indikasi terakhir, jika tertelan, segeralah beri korban air minum yang banyak, dan hubungi dokter.

Selain itu ada juga tindakan pencegahan terjadinya kebakaran, biasanya media pemadaman yng cocok disesuaikan dengan bahan yang ditempatkan di lingkungan terdekat. Jika bahan ini terbakar umumnya tidak mudah menyala. Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya, dan contoh gas yang dilepaskan adalah nitrogen dioksida. Yang terpenting, apabila dalam keadaan kebakaran, jangan tinggal di zona berbahaya tanpa melengkapi diri dengan peralatan pernapasan.

Bisa saja terjadi tumpahan dan kebocoran yang diakibatkan kelalaian pengguna, maka janganlah menghirup uap/aerosol, dan hindari kontak dengan bahan. Diusahakan jangan sampai bahan memasuki system pembuangan kotoran. Sedangkan car untuk membersihkannya adalah menggunakan bahan penyerpa cairan. Teruskan ke pembuangan, dan area yang terkena ceceran bahan agar dibersihkan. Dalam lab, jika kita ingin memelihara bahan ini, tutup rapat di tempat yang berventilasi baik, hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan tidak ada batasan suhu penyimpanan.

Bekerja dengan bahan ini perlu diperhatikan peralatan perlindungan diri (semua ini penting, demi meperpanjang usia saudara – saudara sekalian, sebagai sesama kimiawan ;) ). Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja., tergantung konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang akan kita tangani, dan alat pernafasan diperlukan saat uap/aerosol dihasilkan. Pelindung tangan kalau bias berbahan karet nitrile dengan ketebalan lapisan 0.11 mm dan waktu terobosan lebih dari 480 menit. Setelah selesai bekerja dengan bahan tersebut, maka segera ganti pakaian yang terkontaminasi, gunakan krim pelindung kulit, cucilah tangan dan muka setelah bekerja dengan bahan tersebut dan dalam keadaan apapun tidak boleh makan dan minum di tempat kerja (kalau perut sudah meronta – ronta, maka selesaikanlah tugas anda secepatnya hehe..jangan makan di lab yaa ) , bekerjalah di ruang asam dan jangan menghirupnya. Bahan ini harus ditangani dengan hati – hati lazimnya jika mengangani bahan kimia. Sedangkan pembuangan limbah sendiri disesuaikan dengan peraturan nasional masing – masing Negara.

3. Lead(II) Acetate Trihydrate

Selanjutnya kita akan memperkenalkan Tembaga (II) Asetat Trihidrat. Bahan ini merupakan padatan berwarna kuning dan putih yang biasanya ditempatkan di tabung gelas.Serupa dengan pembahasan yang sebelumnya, mengenai titik lebur, titik didih, suhu penyalaan, titik nyala, batas ledakan(lebih rendah maupun lebih tinggi), tidak diketahui kabarnya, karena tidak tersedianya informasi yang berkaitan, bahkan kerapatan dan tingkat keasaman atau kebasaan (pH) tidak disertakan informasinya.
Timbal(II) Asetat Trihidrat
 
Apabila saat bekerja bahan ini mengenai kulit kita, maka segeralah untuk mencucinya dengan air yang cukup banyak. Jika ini terjadi pada mata, maka basuhlah mata dengan segera  menggunakan air  yang banyak dengan kelopak mata terbuka minimal 15 menit dan segeralah temui tenaga medis.Jika tertelan, segeralah menemui tenaga medis. Informasi yang berkaitan dengan kebakaran adalah, bahwa bahan ini tidak mudah terbakar, hanya saja jika terjadi kebakaran, bahan ini dapat membakar benda – benda yang mudah terbakar. Api yang berbahaya terjadi apabila terjadi penguapan dan kebakaran. Bahan ini cenderung tidak berbahaya selama ditangani dengan baik, iritasi yang terjadi pada kulit dan mata biasanya diakibatkan pecahnya tabung penyimpan bahan tersebut ( jadi jangan bercanda terus ya kalo lagi megang tabungnya, pastiin tangan kita tidak licin).

Jika bahan terjatuh dan pecah, jangan begitu saja mengambil pecahan kaca tabung dengan tangan, melainkan gunakanlah kain penyerap inert seperti vermiculite, kemudian bersihkan tempat yang terkena ceceran. Maka perhatikan benar petunjuk yang ada, dan pastikanlah mengikutinya dengan seksama. Jangan lupa peralatan perlindungan yang terpenting adalah kaca mata pelindung dan sarung tangan yang aman untuk menghindari pecahan kaca. Bahan ini harus dihindari dari sinar matahari langsung dan disimpan pada suhu 25o C atau lebih rendah dari itu. Bahan ini pun cenderung stabil pada suhu dan tekanan standar. Bahan ini jangan sampai memasuki sumber air. Ketika bahan ini habis dan kita ingin membuang tabungnya, maka pastikanlah tutup tabungnya terpisah dari badan tabung, jika perlu tabung dinetralkan dulu dengan aquadest.

Jadi dapat disimpulkan, kalau misalnya kita bekerja dengan menggunakan bahan ini, harus hati – hati dengan tabung penyimpanannya, dan selama kita bekerja sesuai dengan prosedur, tentu tidak akan terjadi hal – hal yang tidak kita inginkan.

4. L-Tryptophan
 
Jump to the next material…. Biasa dikenal dengan nama L-Tryptophan. Bahan ini berwujud padat, lebih rincinya berupa padatan kristal berwarna putih kekuningan yang memiliki rasa pahit(ga tertarik buat mencicipi deh..). Memiliki berat molekul 204.22 g/mol dengan pH yang diketahui sekitar 5.5 – 7.0 (hmmm masih dapat dikategorikan sebagai asam). Titik lelehnya 282oC dan dapat terbakar pada suhu 289oC, dan keterangan mengenai titik – titik yang lain tidak tersedia. Bahan ini dapat atau mudah larut di dalam air panas,alkohol panas larutan asam dilute dan hidroksida alkali,  sedikit larut pada air dingin, tidak dapat larut pada diethil eter dan kloroform. Ditinjau secara komposisi, bahan ini tidak mengandung unsur yang beracun.

  

Bahaya yang dapat ditimbulkan bahan ini terutama jika terjadi kontak dengan mata, kulit, pernapasan, dan tertelan. Bahaya racun tidak ditemukan pada manusia, hanya saja kemungkinan efek mutagenik dapat dialami oleh bakteri.Jika terjadi kontak dengan mata, maka periksalah mata dan lepaskan lensa kontak jika ada, segeralah basuh mata dengan air yang banyak minimal 15 menit, jika perlu gunakanlah air dingin, dan untuk menghindari iritasi lebih lanjut segeralah hubungi tenaga medis. Apabila terjadi kontak dengan kulit, segeralah cuci dengan sabun dan air dan tutup kulit yang terkena bahan dengan emollient, jika perlu basuhlah kulit dengan air dingin. Selain itu apabila terhirup segeralah keluar ruangan untuk mendapatkan udara segar, jika diperlukan berikan pernafasan buatan, jika masih sulit bernafas berikanlah oksigen, dan segera menemui tenaga medis.Jika tertelan, jangan muntah tanpa pengawasan tenaga medis. Segeralah lepaskan semua perlengkapan pakaian yang terkontaminasi.
Kaya suplemen yg ada di pasaran-_- 



Bahan ini dapat terbakar pada suhu yang sangat tinggi dan tidak terbakar pada benda – benda yang teroksidasi, jika terbakar gas – gas yang dihasilkan adalah CO, CO2, NO, NO2. Dapat meledak pada saat ada api, namun jika sekedar goncangan tidak menyebabkan ledakan. Jika api yang terjadi hanya sedikit gunakanlah bubuk kimia kering, namun jika apinya sangat besar, gunakanlah penyemprot kabut atau busa, jangan sampai menggunakan jet air. Padatan organik mempunyai peluang meningkatkan suhu pada saat kebakaran.

Seperti pada umumnya saat kita bekerja dengan menggunakan L-Tryptophan, harus dilengkapi dengan peralatan pengamanan seperti kacamata lab yang aman, jas lab, masker yang telah diuji keamanannya (ada sertifikatnya, terjamin gitu..), dan juga sarung tangan yang telah dijamin. Apabila melibatkan bahan dalam skala besar, maka perlu ditambah pengamanannya dengan kaca mata yang lebih tertutup, masker penyaring debu, sepatu boot, dan jangan lupa melengkapi diri dengan peralatan pernafasan untuk menghindari terjadinya terhirupnya bahan, dan yang terpenting perlu berkonsultasi dulu sebelum menangani bahan ini.

Bahan ini termasuk bahan yang stabil, namun pada kondisi tertentu dapat mengalami kondisi dimana kestabilannya terganggu, diantaranya  apabila panas yang terlalu berlebihan. L- Tryptophan mudah bereaksi dengan bahan pengoksidasi dan asam, dan tidak bersifat korosif pada kaca, dan jagalah dari sinar matahari secara langsung. Jika  bahan tumpah dalam skala kecil, gunakanlah peralatan aman yang telah tersedia dan buanglah ke tempat limbah, setelah itu bersihkan area sekitar yang telah tercemar, dan apabila tumpahan bahan jumlahnya dalam skala besar, maka gunakanlah sekop untuk mengambilnya dan buanglah pada tempat limbah yang telah disediakan (intinya mah, kalo mungut bahan kimia, jangan coba – coba pake tangan yaaa…). Jauhkan dari suhu panas, dan sumber – sumber berbahaya. Jangan menelan atau menghirup debu, dan gunakanlah perlengkapan keselamatan yang sesuai. Tempat penyimpanan harus tertutup rapat dan disimpan dalam keadaan dingin dan pada area dengan ventilasi yang baik.



Untuk menjaga lingkungan sekitar ketika bekerja menggunakan bahan ini gunakan prosedur terlampir yang sesuai, gunakan juga saluran pembuangan gas lokal, atau peralatan kontrol yang lain untuk menjaga tingkat penguapan gas dibawah batas penguapan yang disarankan. Jika proses yang berlangsung menghasilkan debu, kabut dan gas,  maka gunakan ventilasi untuk tetap menjaga kontaminasi penguapan gas.

5. Magnesium

Nah diantara bahan – bahan yang sebelumnya, bahan yang satu ini merupakan bahan dengan rumus kimia tersingkat (hanya 2 huruf saja…), dan tentunya paling sering didengar, ya Mg atau dengan nama Magnesium itulah bahan selanjutnya yang akan kita bahas. Bahan ini termasuk unsur murni tanpa campuran unsur yang lain. Magnesium berwujud padatan dengan warna abu – abu putih, tanpa rasa dan bau. Memiliki massa atom relatif 24.31 g/mol. Dengan titik didih 1100oC, dan titik leleh 651oC. Bahan ini sangat mudah larut pada air panas, asam flourida, dan garam ammonium. Selain itu bahan ini tidak larut pada kromium trioksida, asam mineral, dan alkali.

Dalam menyimpan bahan ini perlu dijauhkan dari panas dan sumber – sumber api. Benamkan semua peralatan yang mengandung bahan ini, jangan menghirup debu, dan jauhkan dari bahan – bahan pengoksidasi, asam, dan pasta. Simpanlah tempat bahan dalam keadaan dingin, dan pada area dengan ventilasi yang baik. Tempat penyimpanan harus dipastikan tertutup dan terjaga sampai siap digunakan, sangat berbahaya jika terkena basahan. Penggunaan alat pengamanan diri hampir serupa pada saat kita bekerja menggunakan L-Tryptophan, pada intinya gunakan peralatan lengkap, dan tingkatkan pengamanan saat kita menggunakan bahan pada skala yang lebih besar, dan bekerjalah sesuai dengan prosedur yang ada agar tetap aman dan selamat (jangan Cuma dibaca dan diinget yaa, tapi harus terus dipraktekkan, demi usia yang seharusnya…..).

Berikut adalah indikasi apabila keluar dari prosedur sehingga terjadi kecelakaan kecil. Jika bahan mengenai mata, dan ada dari saudara – saudara sekalian yang mengenakan lensa kontak, agar segera dilepaskan, setelah itu basuh dengan air dingin minimal 15 menit, seandainya masih terjadi iritasi maka segeralah menghubungi tenaga medis. Apabila yang terkena bahan adalah kulit, maka cucilah dengan sabun dan air, dan olesi kulit yang terpapar dengan emollient, hubungi tenaga medis jika iritasi terjadi lebih lanjut. Gimana kalo terhirup bahannya? Segera bawa keluar ruangan untuk mendapatkan udara segar, jika masih belum bernafas segera berikan nafas buatan, dan jika masih saja sulit bernafas segera berikan tabung oksigen dan hubungi tenaga medis.Jika terhirup sangat parah, maka segera bawa ke area yang benar – benar aman jauh dari jangkauan bahan – bahan lab, renggangkan bagian – bagian pakaian yang terpakai ketat seperti kerah, dasi, dan ikat pinggang. Jika masih sulit bernafas segera berikan oksigen bantuan.Segera berikan bantuan medis.  Dan apabila tertelan lakukan seperti pada umumnya , kalau bisa jangan sampai melakukan hal – hal tertentu tanpa pengawasan tenaga medis.

Magnesium juga berpotensi memberikan efek kesehatan yang berbahaya. Seperti pada kulit dapat menyebabkan iritasi kulit dengan gerakan. Memungkinkan terjadinya luka terbuka dan tertempelnya bahan pada kulit. Sedikit bahan yang tertempel pada luka tersebut dapat memperlambat penyembuhan luka. Begitu juga dengan mata dapat mengakibatkan iritasi pada mata. Untuk bahaya terhirup dan tertelan biasanya ditemui pada saat penanganan industri. Ini dapat mengakibatkan iritai alat pernafasan. Logam magnesium menjadi panas saat proses pengelasan dan peleburan, demam uap gas kemungkinan dihasilkan dari penghirupan uap magnesium. Demam ini indikasinya seperti flu pada biasanya yaitu badan panas, kedinginan, berkeringat, kesakitan, batuk, lemah,sakit kepala, mual, muntah, dan susah bernafas. Gejala lainnya termasuk rasa logam, dan meningkatnya jumlah sel darah putih dan tidak ada efek sakit yang permanen. Sedangkan gejala – gejala yang terjadi apabila tertelan dapaat mengakibatkan iritasi saluran pencernaan dengan disertai mual, muntah, dan diare.

Jika bahan tumpah dalam skala kecil, ambil dengan alat yang aman dan buang ke tempat pembuangan limbah. Namun jika tumpah dengan skala yang besar, tidak seperti L-Tryptophan yang bisa langsung kita buang menggunakan sekop, dikarenakan bahan ini mudah terbakar perlu diperhatikan beberapa hal, hentikan kebocoran jika tidak menimbulkan risiko, lalu gunakan penyemprot air dengan pelindung untuk menghindari alur gas. Jangan sampai limbah terbuang ke saluran pembuangan, ruang bawah tanah, atau ruang tertutup lainnya, dan lubang – lubang yang masih diperlukan dalam keseharian kita.  Minimalisir bahan – bahan sumber api, dan segera panggil asisten pengurus limbah.

Perlu diingatkan kembali bahan ini termasuk bahan yang mudah terbakar dan apabila terbakar menghasilkan beberapa oksida metal. Sangat mudah terbakar jika ada percikan api, dapat terbakar juga jika ada uap dan asam, dan tidak terbakar jika terjadi goncangan. Sangat reaktif dengan bahan pengoksidasi. Jika bereaksi dengan air dan asam dapat menghasilkan gas hidrogen yang sangat mudah terbakar dan meledak. Magnesium membentuk bahan yang sangat berbahaya dan campuran yang mudah meledak dengan alumunium dan kalium perklorat; ammonium nitrat; barium nitrat; barium dioksida dan zinc; Berilium oksida; kadmium sianida; kadmium oksida; kalsium karbida; karbonat; karbon tetraklorida; klorin; klorin trifluorida; chloroform;kalium klorat, hidrogen dan kalsium karbonat; hidrogen iodida; hidrogen peroksida dsb. Sehingga harus terus dijaga dalam keadaan kering.
Mg a.k.a Mang Ganteng... Eh Magnesium maksudnya..

  6. Magnesium Oxide

 Yang terakhir dibahas adalah MgO.. 
M.G.O
  Eh maaf, bukan MGO yang ini.. MGO yang dimaksud tuh Magnesium Oksida-_-v
Ini yang bener.. Magnesium Oksida.
Magnesium oksida terbentuk dari interaksi antara magnesium dengan oksigen, sehingga memiliki nama magnesium oksida. Bahan ini merupakan padatan putih tidak berbau, dan memiliki berat molekul 40.3 g/mol. Memiliki titik didih 3600oC dan titik leleh 2800oC. Sangat mudah larut pada air dingin dan tidak larut pada alkohol.

Jangan sampai kita menghirup debunya dan jauhkan dari bahan pengoksidasi dan asam. Jauhkan dari uap dan udara karena sangat sensitif, tempat penyimpanan harus ditutup dan dijaga tetap rapat. Wadah bahan harus disimpan dalam keadaan dingin dan pada area dengan ventilasi yang baik, dan jangan disimpan dibawah 24oC. Pada dasarnya bahan ini merupakan bahan yang tidak mudah terbakar, namun dapat meledak jika terpanasi dengan belerang, bubuk magnesium, atau bubuk alumunium. Dan mudah bereaksi dengan senyawa – senyawa halogen dan percikan api. Bekerja dengan menggunakan bahan ini membutuhkan alat pengamanan diri yang lengkap, dan apabila melibatkan bahan dalam jumlah yang sangat banyak maka alat pengamanan diri ditambah dengan tingkatan yang jauh lebih aman lagi.

Jika bahan tumpah dalam jumlah yang sedikit, singkirkan saja dengan peralatan yang aman untuk kemudian dibuang ke tempat limbah, jangan lupa area yang terkena tumpahan juga dibersihkan dengan air, dan dikeringkan. Jika yang tumpah dalam jumlaah yang cukup banyak, pindahkan atau buang ke tempat limbah dengan sekop, dan bersihkan area yang terkontaminasi dengan air, setelah itu tidak masalah jika langsung mengalir ke tempat pembuangan air.

Hal – hal yang tidak terduga mungkin saja terjadi, seperti apabila mengenai mata, maka lepaskanlah lensa kontak dan basuh mata dengan air yang banyak minimal 15 menit dapat menggunakan air dingin, bahkan kalau bisa harusnya air hangat saja. Jika ada keluhan lebih lanjut segera hubungi pihak medis. Apabila bahan mengenai kulit, cuci kulit yang terkena bahan dengan sabun dan air, dan tutupi dengan emollient. Jika terhirup maka segera keluar lab dan hirup udara segar, jika masih sulit lakukan pernafasan buatan, atau berikan oksigen bantuan. Dan apabila tertelan, segeralah longgarkan bagian – bagian pakaian yang terikat kencang, dan segera hubungi tenaga medis.

Demikian beberapa informasi mengenai beberapa bahan2 kimia beserta MSDSnya.. Semoga bermanfaat~