I. Tujuan
1. Mempelajari
sifat-sifat fisika (kelarutan, keasaman, dan aroma) asam karboksilat)
2. Membuat
berbagai jenis ester dan mengetahui aromanya.
3. Mempelajari
reaksi saponifikasi.
II. Dasar Teori
Suatu asam karboksilat adalah suatu
senyawa organik yang mengandung gugus karboksil, –COOH. Gugus karboksil
mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil; antar aksi dari kedua
gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik dan untuk asam
karboksilat (Fessenden, 1997).
Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam
karboksilat adalah:
1. Reaksi
Pembentukan Garam
Garam organik yang membentuk dan memiliki
sifat fisik dari garam anorganik padatannya, NaCl dan KNO3adalah
garam organik yang meleleh pada temperatur tinggi, larut dalam air dan tidak
berbau. Reaksi yang terjadi adalah:
HCOOH + Na+ → HCOONa + H2O
2. Reaksi
Esterifikasi
Ester asam karboksilat ialah senyawa yang
mengandung gugus –COOR dengan R dapat berbentuk alkil. Ester dapat dibentuk
berkat reaksi langsung antara asam karboksilat dengan alkohol. Secara umum
reaksinya adalah:
RCOOH + R’OH → RCOOR + H2O
3. Reaksi
Oksidasi
Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh
reagen yang sangat kokoh dan kuat seperti asam sulfat, CrO3, panas.Gugus asam
karboksilat teroksidasi sangat lambat.
4. Pembentukan
Asam Karboksilat
Beberapa cara pembentukan asam karboksilat
dengan jalan sintesa dapat dikelompokkan dalam 3 cara yaitu: reaksi hidrolisis
turunan asam karboksilat, reaksi oksidasi, reaksi Grignat.
Esterifikasi adalah salah satu jenis
reaksi dimana reaksi tersebut untuk menghasilkan ester. Ester merupakan sebuah
hidrokarbon yang diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat
mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen di gugus ini digantikan
oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa jenis. Ester dapat dihasilkan
dengan cara mereaksikan antara sebuah alcohol dengan asam karboksilat.
Hal-hal yang mempengaruhi esterifikasi adalah: Suhu, Perbandingan zat pereaksi,
Pencampuran, dan Katalis.
III. Alat
dan Bahan
a. Alat
1. Tabung
reaksi
2. Pipet
tetes
3. Batang
pengaduk
4. Pemanas
listrik
5. Kaca
arloji
6. Gelas
piala
7. Gelas
ukur
8. Termometer
b. Bahan
1. Asam asetat
2. NaOH
3. Etanol
4. Asam
salisilat
5. Metil
salisilat
6. Asam
benzoat
7. HCl
8. Isoamil
alkohol
9. Metanol
10. H2SO4
IV. Prosedur
Kerja
a. Asam
karboksilat dan garamnya
1. Dimasukkan
2 mL aquades dan 10 tetes asam asetat ke dalam tabung reaksi. Diuji baunya dan
dicatat hasil pengamatan.
2. Diambil
batang pengaduk dan dimasukkan ke dalam larutan di atas (1). Kemudian diuji pH
larutan tersebut dengan kertas indikator.
3. Ditambahkan
1 mL NaOH 2 M ke dalam larutan, dikocok dan digoyangkan tabung reaksi. Diamati
bau dan pH larutan dan dibandingkan dengan hasil pengamatan sebelumnya.
4. Ditambahkan
tetes demi teter HCl 3M hingga larutan menjadi asam. Apakah baunya kembali
seperti awal atau tidak.
5. Ditimbang
0,1 gr asam benzoat dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi baru. Ditambahkan 2
mL air. Apakah larutan tersebut mempunya bau atau tidak. Digoyangkan campuran
tersebut. Bagaimana kelarutan benzoat?
6. Ditambahkan
1 mL NaOH 2 M, dikocok dan digoyangkan tabung reaksi dan dilihat apa yang
terjadi dengan padatan asam benzoat.
7. Ditambahkan
tetes demi tetes HCl 3M hingga larutan menjadi asam
b. Esterifikasi
1. Dimasukkan
ke dalam tabung reaksi 10 tetes asam karboksilat dan 10 tetes alkohol dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Asam
asetat
+ Etanol
b. Asam
asetat
+ Isoamil alkohol
c. Asam
salisilat +
Metanol
2. Ditambahkan
5 tetes asam sulfat pekat ke dalam setiap tabung dan digoyangkan tabung
tersebut.
3. Dipanaskan
tabung reaksi tersebut selama 15 menit dengan suhu 60°C. Kemudian didinginkan dan ditambahkan 2
mL aquades ke dalam tabung reaksi. Dipipet beberapa tetes lapisan atas dari
larutan dan ditempatkan dalam kaca arloji. Dicatat bau yang terjadi.
c. Saponifikasi
1. Dimasukkan
10 tetes metil salisilat dan 5 mL NaOH 6M ke dalam tabung reaksi. Dipanaskan
dalam air mendidih selama 30 menit. Dilihat apa yang terjadi pada lapisan ester
2. Didinginkan
tabung pada temperatur kamar dengan menempatkannya dalam air dingin. Diamati
bau ester
3. Ditambahkan
HCl 6M (1 mL setiap penambahan) hingga larutan menjadi asam. Setiap penambahan
diuji larutan tersebut dengan kertas lakmus. Diamati larutan setelah menjadi
asam.
V. DATA PENGAMATAN
Karboksilat dan Garamnya
2 ml aquadest + 10 tetes Asam Asetat à Bau asam cuka dan pHnya
asam.
+ 1 ml NaOH 2M + kocok à Bau asam cuka hilang dan
pHnya basa.
+ HCl 13 tetes à Bau asam cuka dan pHnya
asam.
Esterifikasi
Asam asetat + etanol à Bau tembakau
Asam asetat + butanol à Bau spidol
Asam asetat + metanol à Bau koyo
Saponofikasi
10 tetes metil salisilat + 5 ml NaOH à endapan putih
+ dipanaskan à endapan putih larut, lapisan
ester tidak terbentuk
+ didinginkan à terdapat bau wangi
+ HCl 6M 5 ml à memerahkan lakmus biru
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini mengenai
tentang asam karboksilat dan ester. Asam
alkanoat (atau asam karboksilat) adalah golongan asam organik alifatik yang
memiliki gugus karboksil (biasa dilambangkan dengan -COOH). Semua asam alkanoat
adalah asam lemah. Dalam pelarut air, sebagian molekulnya terionisasi dengan
melepas atom hidrogen menjadi ion H+. Turunan dari asam karboksilat adalah
ester. Yang dapat di buat melalui reaksi esterifikasi. Dengan prinsip
penambahan katalis Asam.
Percobaan pertama dilakukan
untuk mengetahui garam yang terbentuk dari reaksi dengan senyawa
dan menguji kelarutan asam asetat dalam air, dan dihasilkan larutan
asam asetat dapat larut dalam air. Pada
saat penambahan 2 ml aquadest pada 10 tetes asam asetat timbul seperti bau asam
cuka dan pHnya menunjukan asam. etelah itu ditambahkan dengan NaOH 2 M, dan
dihasilkan bau asam menghilang dan pH larutan menjadi basa. Pada reaksi ini
terjadi reaksi penetralan asam asetat dengan adanya basa NaOH.
Reaksi:
CH3COOH +
NaOH → CH3COONa + H2O
Selanjutnya larutan diasamkan
kembali dengan menambahkan larutan HCl 3 M, pada percobaan larutan HCl yang
ditambahkan adalah 13 tetes dan dihasilkan larutan yang asam dengan pH asam.
Reaksi:
CH3COONa +
HCl → CH3COOH + HCl
Percobaan yang kedua mengenai
esterifikasi yang bertujuan untuk membuat ester dengan mereaksikan asam
karboksilat dengan alkohor primer atau sekunder dengan asam sebagai katalis
lalu dipanaskan . pemanasan bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi. Asam
yang digunakan segai katalis pada percobaan ini adalah H2SO4. Pada reaksi esterifikasi ini akan dihasilkan
bau atau aroma yang berbeda-beda dari garam yang dihasilkan. Reaksi pertama
yaitu mereaksikan asam asetat dengan etanol dan dihasilkan bau tembakau. Kemudian
reaksi antara asam asetat dengan isoamil alkohol (butanol) menghasilkan bau
seperti eter atau seperti bau spidol. Kemudian reaksi antara asam salisilat
dengan metanol dihasilkan aroma asam salisilat atau seperti bau koyo.
Percobaan yang ketiga
mengenai saponifikasi. Saponifikasi merupakan reaksi penyabunan atau hidrolisis
ester dengan menggunakan basa. Csmpuran metil salisilat dan NaOH bersifat basa.
Dari reaksi tersebut terbentuk garam dimana setelah campuran didinginkan dan
timbul aroma seperti balsem yang menunjukkan terbentuknya garam. Setelah itu
pada campuran ditambahkan HCl sampai larutan besuasana asam.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang
telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa asam karboksilat dengan basa
menghasilkan garam karboksilat. Asam karboksilat bersifat asam, merupakan
senyawa polar dan larut dalam air yang merupakan pelarit polar. Reaksi asam
karboksilat dengan alkohol menghasilkan ester atau disebut esterifikasi. Reaksi
hidrolisis ester oleh basa merupakan reaksi penyabunan atau disebut
saponifikasi yang menghasilkan garam dari asam dan jika kemudian ditambah
dengan asam kuat akan menjad pengasamn kembali membentuk asam karboksilat.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Asam
Karboksilat. http://prakkimor3a.blogspot.com/2012/12/asam-karboksilat-dan-ester.html.
Diakses pada 20 desember 2013
Anonim. 2012. Asam
Karboksilat dan Ester. http://mikroteknologi.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-kimia-organik-asam.html.
Diakses pada 20 desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar